Namaku Ridwan,aku lahir di bandung pada pertengahan bulan desember tahun 1984. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara,aku tinggal di kampung halamanku di kota tasikmalaya bersama nenekku dan adikku dengan keadaan keluargaku yang bisa di bilang mewah dan tercukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga,karena ayahku bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi kendaraan bermotor di kota bandung dan ibuku juga bekerja di salah satu perusahaan pembuatan switer dari kain wool.
Sejak umurku 2 tahun aku di tinggal oleh kedua orang tuaku karena harus bekerja di luar kota dan mereka bekerja karena untuk aku dan keluargaku juga.aku dan adikku di asuh oleh nenekku dari saat aku masuk TK dan SD.
Saat umurku 9 tahun aku di bawa oleh ibuku pindah ke bandung karena ibuku ingin berkumpul bersama keluarga dalam satu rumah dan saat itu aku baru naik ke kelas 3 SD.Pindah ke kota bandung dengan membeli rumah baru di daerah pedesaan yang cukup sejuk dan asri,karena di sekitar rumah baruku banyak pepohonan dan pesawahan sama dengan rumahku di kampung halaman.
Seminggu kemudian ibuku mencarikan sekolah baru untukku yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan rumah supaya ibuku bisa mengantar jemput aku ke sekolah dan bisa mengontrolku kegiatanku saat belajar di sekolah.
Singkat cerita luluslah aku dari tingkat Sekolah dasar dengan nilai yang memuaskan membuat ibuku bangga terhadapku yang bisa meraih prestasi bagus dan ketekunanku belajar di sekolah maupun di rumah.seketika saat selesai pembagian rapor dan acara kelulusan di sekolahku ibu memberikan hadiah 1 set komputer,perasaanku sangat senang sekali karena kali pertama itu orang tuaku / ibuku memberikan hadiah langsung kepadaku "Bu makasih banyak atas hadiah dari ibu,padahal ibu tidak usah memberikan hadiah ini karena melihat ibu bahagia atas apa yang aku lakukan itu sudah menjadi hadiah yang indah yang aku dapat" ucapku pada ibuku dan ibuku hanya membalas dengan senyuman dan rasa haru,Lalu kamipun pulang kerumah dan dalam pikirku aku merasa senang karena bisa membuat orang tuaku bangga akan prestasi yang bisa aku raih.Sesampainya di rumah ayah bertanya "Gimana bu prestasi anak kita di sekolah?" ibupun menjawab"Alhamdulillah pa dia bisa jadi yang terbaik dari teman-temannya", "Alhamdulillah ya bu anak kita bisa berprestasi,mulai 2 minggu kedepan ayah di pindahkan kerja ke jawa tengah apa kalian mau ikut?" Ujar ayahku "Kenapa di pindahkan pa?" tanya ibuku "Untuk di daerah bandung dan jawa barat sudah mulai terkendali dan lancar dalam pengelolaan maupun masuk seluarnya barang dan bapa di tugaskan untuk membantu daerah jawa tengah untuk kedepannya" jawab ayahku "Berarti bapa mau pindah?" tanyaku "Bukan pindah tapi bapa hanya kerja dan pasti satu bulan sekali bapa pulang nak" Ujar ayahku "Yasudah gapapa ridawan kan masih ada ibu disini" ucap ibuku sambil menglus-ngelus kepalaku "Yasudah sana ganti baju dan makan" Ucap ayahku,lalu akupun pergi ke kamarku untuk lekas mengganti baju dan makan siang,dalam pikirku "aku merasa sedih karena harus berpisah lagi dengan ayahku tetapi kata ayah akan pulang dalam waktu 1 bulan sekali,yasudah karena aku mengerti ayah bekerja untuk menghidupi keluarga dan akupun harus ikhlas" lalu akupun pergi ke dapur untuk makan siang,Malampun tiba dan saat aku menonton TV aku mendengar percakapan ayah dan ibu mereka berinisiatif untuk meindahkanku lagi ke kampung halaman untuk meneruskan sekolah disana dan tinggal bersama nenekku lagi,sedih mendengar berita itu aku hanya berpikir ingin sekali untuk tetap tinggal di bandung bersama ibuku karena ayah pindah bekerja ke jawa tengah,tapi apa dayaku karena itu adalah perintah orang tuaku pahit manisnya aku harus terima dan menjalaninya.
Keesokan harinya ayah berkata "Ridwan sekolah di tasik lagi ya,soalnya ayah pindah kerja dan ibu kamu juga sibuk kerja dan ayah tidak mau kamu terabaikan dan tidak di perhatikan" "Ia yah kalo itu harus buat ridwan ya tidak apa-apa" Jawabku padahal dalam hati aku tidak ingin "Nah itu baru anak ayah,ayah janji 1 bulan sekali ayah dan ibu pasti menengeok ridwan ke tasik dan disana kita jalan-jalan 1 keluarga ya." Kata ayahku "Beneran ya yah" Jawabku "Iah ayah janji" Jawab ayahku sambil terseyum. Aku merasa lega dengan perkataan ayahku tadi,walaupun tidak untuk berkumpul setiap harinya tetapi 1 bulan sekalipun tidak apa-apa untuk berkumpul dan jalan-jalan satu keluarga nanti saat aku sudah di tasik.
Singkat cerita saat selesainya liburan sekolah akupun di antar ayah dan ibuku pindah lagi ke kampung halamanku dan sesampainya di kampung halamanku saat menjelang sore dengan di sambut oleh nenekku kamipun beristirahat karena lelahnya saat di perjalanan.Malam harinya ayah dan ibuku meminta izin kepada nene dan bercerita "Bu saya dan Lilis mau menitipkan ridwan kembali ke ibu karena saya di pindahkan kerja ke jawa tengah dan lilis pasti juga sibuk dengan kerjaannya dan saya tidak mau ridwan tidak terurus,bergaul bebas dan jadi anak nakal" Ujar ayahku "Iah kalo ibu nerima saja toh ridwan juga orangnya baik,berprestasi dan rajin,ibu ngerti dengan keadaan kalian dan kalian juga mencari uang untuk kebutuhan keluarga kalian sendiri" jawab nenekku "Makasih ya bu udah bisa mengerti situasi dan kesibukan kami" Ucap ibuku "Iah asal kalian jangan selamanya seperti ini karena ridwan juga butuh yang namanya kasih sayang dan pendekatan dari orangtuanya" Kata nenekku "Iah bu kamipun mengerti akan hal itu,makanya kami akan sempatkan 1 bulan sekali untuk menjenguk ridwan kesini dan mengajak dia jalan-jalan" Jawab ayahku "Ya itu bagus kalo kalian punya inisitif seperti itu,dan ibu harap keluarga kalian bisa bahagia" Ucap nenekku "Amin bu,Ibu doakan saja semoga kelak kami bisa berkumpul dan bahagia kembali" Kata ayahku "Amin,ibu doakan bisnis dan kerja kalian bisa berhasil" Ucap nenekku "Amin bu dan terimakasih atas perhatian ibu pada keluarga kami" ucap ibuku.Setelah lama berbincang antara ibu,ayah dan nenekku hingga larut malam kamipun lekas bergegas untuk tidur,ibuku mengantarkanku ke kamar dan berkata "Ridwan harus jadi anak yang baik,jgn nakal,jangan nyusahin nenek ya" Ucap ibuku "Iah bu ridwan mau jadi orang yang baik dan berbakti" jawabku "Nah gitu baru anak ibu,sekarang sudah larut malam ridwan sekarang tidur ya" kata ibuku "Iah Bu" jawabku sambil memejamkan mata.
Keesokan harinya ayah dan ibuku mengantarkanku kesekolah baruku karena sebelumnya mereka sudah merencanakan sekolah mana yang akan menjadi tempatku melanjutkan tingkat pendidikan.Akupun di daftarkan oleh orangtuaku di kantor sekolah tersebut, "Selamat siang ibu,bapa ada yang bisa kami bantu?" Ucap Petugas Kantor "Saya mau mendaftarkan anak saya untuk masuk ke sekolah ini,di sebelah mana ya tempat pendaftarannya?" Jawab ayahku "Mari masuk kedalam Bapak" Jawab Petugas itu "Selamat siang bapak mau mendaftaran anak bapa ke sekolah kami ya?" Ucap Petugas Pendaftaran "Iah kami mau mendaftarkan anak kami ke sekolah ini" Jawab ayahku "Bapa membawa persyaraan untuk pendaftaran? di antaranya Fotocopy Izajah,Akte Dll!" Jawab Petugas itu "Iah ini semuanya sudah ada di map Bu" Jawab ayahku "baik segeranya kita proses pendaftarannya bapa". Setelah lama berbincang di dalam kantor dan akhirnya pendaftaranku untuk masuk ke sekolah tersebut sudah beres dan kamipun hendak pulang kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah kamipun beristirahat,lelah sekali hari ini dan tidak sabarnya aku untuk cepat masuk dan belajar di sekolah baruku untuk berkenalan dengan teman-teman baru.
Keesokan harinya ayah dan ibu pamit untuk pulang kembali ke bandung,rasa sedih dalam hatikupun muncul karena aku masih merasa kangen dan masih ingin bersama mereka,harus bagaimana lagi karena orangtuakupun harus kembali bekerja dan aku hanya bisa menerima untuk di tinggalkan kembali oleh orangtuaku dengan hati lapang. "Ridawan jaga diri baik-baik ya" Ucap ibuku sambil mencium keningku "Kamu jangan nakal disini dan jangan nyusahin nenek ya" Ucap juga ayahku "Iah bu yah ridwan pasti jadi anak baik ko dan ngga akan nakal,ridwan janji" Jawabku "Ibu dan ayah pergi dulu ya" Jawab ibuku "Iah bu hati-hati di jalan" Jawabku, Dalam hatiku ingin menangis melihat ibu dan ayahku pergi tapi dalam benakku "Aku harus menunjukan pada mereka bahwa aku bisa mendewasakan diriku dan mereka juga melakukan semua ini karena ingin anaknya beranjak dewasa".
Singkat cerita sebulan sudah aku lewati di sini berkenalan dengan teman-teman baru di sekolahku dan di daerah sekitar rumahku dan tidak di sangka saat aku bermain di sekitar rumah ayah dan ibuku datang dari bandung mereka mengajakku jalan-jalan ke tasik kota membeli makanan,baju dll,seharian penuh kami berjalan-jalan mengelilingi kota tasikmalaya,rasanya senang sekali bisa berkumpul kembali dan berjalan-jalan bersama.
Bulan kedua...Bulan ketiga...keempat dan kelima sama seperti bulan pertama ibu dan ayahku selalu menjengukku dan mengajakku bermain ke berbagai daerah di kota tasikmalaya dan daerah-daerah lainnya,dan selanjutnya pada bulan ke enam...ke tujuh dan bulan-bulan selanjutnya ibu dan ayahku tidak lagi datang menjengukku dengan alasan mereka sangat sibuk dengan pekerjaan mereka,ya mau bagaimana lagi akupun harus mengerti akan keadaan mereka.dan saat penting dalam harikupun mereka tidak bisa datang yaitu saat aku berulang tahuh,mereka hanya bisa mengucapkan selamat ulang tahun hanya melalui handphone dan video call lewat komputer yang dulu pernah ibu berikan padaku merekapun mengirimkan kado hanya lewat paket kiriman,aku hanya bisa menerimanya dengan rasa sedih tetapi aku berpikir mereka masih menyayangiku karena mereka masih ingat saat aku berulangtahun.Walaupun rasanya sakit dan sedih karena tidak bisa berkumpul saat hari ulang tahunku aku hanya bisa berdo'a agar kedua orang tuaku selalu dalam keadaan sehat dan selamat.
Dan Bulan ini adalah Ujianku di sekolah untuk bisa naik ke kelas 2 SMP,aku sangat semangat menjalani ujian kali ini karena aku ingin mengulang kembali untuk bisa membuat orangtuaku bangga akan aku dengan prestasiku di sekolah.
Keesokan harinya aku bergegas pergi ke sekolah karena hari ini adalah hari pertama aku ujian akhir semester,saking semangatnya aku datang paling pertama dari teman-temanku.
Senin...Selasa...rabu...kamis,jumat dan ahh....sekarang hari sabtu,hari terakhir aku menjalankan ujian semester di sekolah dan aku jalani ujian terakhir ini dengan rasa semangat tinggi karena semua pelajarannya adalah pelajaran yang menurut teman-teman itu pelajaran yang sulit dan alhamdulillah semuanya beres dengan lancar.Lalu akupun pulang dari sekolahku dan saat tiba di rumah ibuku sudah ada sedang duduk dan nonton TV aku kaget dan rasanya tidak percaya,lalu aku menyapa ibuku "Asalamualaikum bu" ucapku sambil mencium tangan ibuku "Waalaikum salam wan" jawab ibuku sambil tertunduk sedih "Ibu kenapa?" Tanyaku " tidak kenapa-kenapa nak" Jawab ibuku "Ridwan mau ganti baju dulu ya bu" Ucapku "Iyah dan jangan lupa makan" Jawab ibuku, Lalu aku bergegas pergi ke kamar untuk mengganti pakaian dan beranjak ke dapur untuk makan.Malamnya ibupun berkata padaku "Ridwan kelas 2 SMPnya di terusin lagi di bandung ya" "Loh kenapa gitu bu?" Tanyaku "Tidak apa-apa nak ibu hanya ingin kita bisa berkumpul lagi satu keluarga" Jawab ibuku "Kalo itu kemauan ibu dan ayah juga ridwan maum-mau saja bu" Jawabku dan ibuku hanya tersenyum dan tidak menjawab apa-apa.Malampun mulai larut setelah aku dan ibuku menonton TV dan hanya mengobrol sebentar lalu kamipun pergi ke kamar masing-masing untuk tidur.
Keesokan harinya ibupun pamit kembali untuk pulang dahulu ke bandung "Ibu ke bandung dulu yah nak" Kata ibuku "Kenapa ibu ke bandung lagi dan bukannya nanti ke bandungnya sama ridwan?" Tanyaku "Ibu hanya mau ke tempat kerja ibu dulu untuk membawa berkas-berkas yang ketinggalan" Jawab ibuku "Yasudah memang ibu mau pulang lagi kesini kapan?" Tanyaku lagi "Paling hari kamis atau sabtu ya nak" Jawab ibuku "Ohh ia bu hati-hati ya bu di jalannya" ucapku "Ia nak terimakasih ya,doakan ibu" Jawab ibuku sambil tersenyum dan aku melihat wajahnya pucat seperti orang yang sakit,aku hanya bisa berdoa agar ibuku di selamatkan di perjalanan.dan akupun masuk kembali ke rumah karena saat itu sekolah di liburkan karena guru-guru sedang menilai hasil ujian murid-muridnya kemarin.Lalu aku bergegas masuk ke kamar dan bermain komputer,tak lama akupun merasa lelah dan inginm berbaring sebentar agar badanku relax dan segar.singkat cerita akupun terbangun dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi supaya terasa segar pada sore itu,setelah beres mandi akupun langsung ganti baju dan inginnya menonton TV mungkin aku jarang untuk main keluar rumah atau ke tempat-tempat lain karena aku orang yang kurang bergaul sejak kecil,saat aku ke ruang keluarga untuk menonton TV aku melihat nenekku tersedu menangis,akupun langsung mendekatinya dan bertanya "Nek ... nenek kenapa menangis?" lalu nenekku memelukku dan berkata "Inalillahi ridwan ibu kamu" dan terus memeluku erat,akupun bertanya dalam hati dan perasaanku tidak enak semenjak ibuku tadi pamit dan akupun bertanya sekali lagi kepada nenekku "Memang ada apa dengan ibuku nek?" sambil menatap wajahnya "Ibumu mengalami kecelakaan di tol cu,mobilnya terguling dan nyawa ibumu tidak bisa di selamatkan" serontak aku kaget dan aku merasa dadaku tertusuk pisau,sedih dan menangis juga bertanya "Ya allah mengapa ini terjadi? apa salah ibuku? mengapa kau ambil dia? menmgapa teganya kau melakukan hal seperti itu?" akupun berlali ke kamarku dan terus mengurung diri di kamar sambil menangis dan entah apa yang terjadi lagi padaku saat itu.
Sadarku keesokan harinya sudah ada ayahku menjemputku untuk mengajakku ke pemakaman ibuku,dalam perjalanan aku hanya bisa melamun sepanjang perjalanan dan kenapa aku harus kehilangan ibuku yang sangat dekat dan sangat aku sayangi,mengapa...mengapa ya tuhan? saat sampai di pemakaman ayahku berkata "Yang sabar ya nak,jangan bersedih,sedahlah hapus air matamu karena semua ini sudah jadi takdir dari tuhan" sambil mengusap kepalaku dan tersenyum.
Singkat cerita semua itu membuatku down dan merasa tidak semangat lagi akan hidup,selama 1 tahun aku terpuruk dalam kegelapan dan penyesalanku dan singkat cerita ada seseorang yang mendekatiku pada saat itu aku tidak pernah terlalu dekt dengan teman-temanku di sekolah dan diapun sama sepertiku yang pendiam dan tidak pernah banyak tingkah,dia datang dan bertanya "Kamu kenapa ridwan?" "Aku tidak apa-apa lala" jawabku,namanya mila dan biasanya teman-teman memanggilnya lala "Kamu ngga biasanya sedih seperti itu" ucapnya lalu akupun bercerita panjang tentang apa yang aku alami,dan tak terasa lama sudah aku bercerita sambil kami berjalan di taman di depan sekolah dan akupun pamit pulang padanya "Aku pulang dulu ya lala,makasih udah mau jadi temen curhatku" kataku sambil tersenyum "Sama-sama ridwan,kamu jangan sedih terus dan kamu harus selalu tersenyum bangkit dan lupakanlah masalalu karena di setiap perjumpaan pasti ada perpisahan" ucapnya "Terimakasih banyak karena kamu udah ada buat aku saat aku sedih" kataku " sudah pulang dulu ini sudah mulai sore" ucapnya sambil tersenyum kepadaku "Iah kamu juga pulang dan hati-hati di jalan" lalu kamipun berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing dan saat di perjalanan pulang aku berpikir kenapa saat cerita dan bersama temanku lala rasanya hati dan penat ini seperti lepas dan terbebas.selama 3 minggu kedepannya aku selalu bertemu dengannya dan dia selalu bercerita hal-hal yang membuatku senang dan bisa tersenyum lalu saat minggu ke 4 aku mengajaknya bermain ke suatu pegunungan yang pernah aku sinmggahi bersama ibu dan ayahku dahulu,akupun bercerita kepadanya "Dulu aku pernah kesini bersama ayah dan alm. ibuku,disini kami berkemah dan saat malamnya kami sempat membuat api unggun tetapi tidak bisa menyala karena kayunya yang basah dan ayah terus saja memaksakan supaya kayu itu agar tetap menyala,dan ibuku tertawa saat itu memory yang sangat indah" Singkat ceritaku padanya "Sudahlah itu kan hanya masalalu yang bisa membuak kamu kembali lagi mengingat akan indahnya cerita bersama alm. ibumu dan sekarang kamu sudah bisa melewatinya dan lagipula disini kan ada aku" Jawabnya sambil tersenyum "Oh ia kenapa aku harus mengingat masalalu yang bisa membuatku bersedih lagi ya" ujarku "Ia makanya sekarang kamu harus selalu riang dan ceria jadikanlah semua yang telah berlalu itu adalah sebuah kenangan yang menjadi motipasi hidup kamu" Jawabnya, aku merasa hati ini berbeda saat dia berada di sampingku,dan akupun menatap wajahnya dan serontak aku memegang tangannya dan bertanya "La kenapa saat kamu ada di sisi aku aku bisa lupakan semua kenangan pedih yang pernah menimpahku? "Memang kamu merasakan begitu?" tanya dia padaku "Iah kenapa setiap hari aku bertanya dan kamu terus selalu ada di pikiran aku dan menggantikan semua rasa sakit yang pernah aku rasakan,apa kamu obat kaya yang di jual di apotek? Ucapku sambil bercanda "Hahaha kamu ini ada-ada saja ridwan, nah gitu dong aku pengen lihat kamu ceria dan ngga sedih lagi" Ucapnya sambil tertawa "Ihh serius" Ucapku "Serius apanya?" tanya nya,akupun keceplosan berkata padanya "Aku suka sama kamu la...Ehh" lalu dia tersenyum dan berkata "Apa yang kamu suka dari aku wan?" tanya nya "Kamu seperti ibuku,semua kata-katanya,sifatnya dan senyumya" ujarku "Kalau kamu suka aku karena hanya untuk di samakan dengan ibu kamu aku tidak menerimanya" Katanya "Kenapa?" tanyaku "Karena jika kamu menganggapku begitu aku hanya akan di jadikanmu dan di anggapmu hanya sebagai obat,jika kamu suka sama aku sukailah aku dari hatimu" Jawabnya sambil tersenyum,tidak terasa hari sudah sore dan akupun mengajaknya untuk lekas pulang karena takut kemalaman di jalan.Sesampainya di rumah aku bertanya pada diriku lewat cermin "Kenapa aku seperti ini? kenapa dia bilang begitu padaku? apa aku salah berkata? " selalu terbayang kata-kata tanya itu dalam benakku
selama 2 Bulan sudah aku mengenal lala dan selama itu aku sudah bisa melupakan tentang masalaluku yang pernah membuatku sakit hati,sekarang ayahku masih bekerja di daetah jawa tengah dan sekarang aku beranjak di kelas 3 SMP aku yang sudah lumayan tumbuh dewasa dan bisa berpikir dan memilih hidupku sendiri juga bisa melupakan masalaluku yang pedih karena harus kehilangan ibuku tercinta yang dulu kurang berada di dekatku,terimakasih ku pada allah, nenekku dan ayahku karena sudah membuat aku bangkit aku sangat bahagia bisa berada di sisi mereka.
dan singkat cerita pada hari kamis saat itu hujan gerimis dan aku bermain ke rumah lala aku berusaha mengetuk pintu rumahnya "Asalamualaikum" berulang kali aku mengucap salam dan ada yang membukakan pintu damn ternyata itu adalah ibunya dan bertanya "Mau ke siapa ade?" tanya ibu lala "Nama saya ridwan bu mau bertemu lala " jawabku "Oh ini de ridwan yang suka lala ceritain ke ibu itu,ia silahkan masuk lala lagi ada di atas di kamarnya ke atas aja ya nak ridwan nanti ibu siapkan minum dulu ya" kata ibu lala " Oh ia bu" jawabku sambil tersenyum,lalu aku bergegas ke kamarmnya yang berada di lantai 2 saat itu dia sedang menulis cerita yang dia karang sendiri aku mengagetkannya "Hayo lagi apa" ucapku sambil mengagetkannya "Ih dasar ridwan ngga ada kerjaan" jawabnya sambil tersenyum "Kamu lagi apa lala?" Tanyaku "Lagi coba buat ngarang cerita aja" jawabnya sambil menutup bukunya "Kenapa kamu udahan nulisnya? terusin aja la" ujarku "Ngga ah malu sama kamu trus tulisan aku jelek lagi hehe,oh ia kamu ada apa tumben ke rumah?" Tanya dia padaku "Aku udah ngerti tentang apa yag kamu bicarakan ke aku saat kita bermain ke pegunungan la,sekarang aku mengerti rasa sayang yang tulus itu gimana, aku bilang begini karena aku merasakan ada yang beda darimu la, selama aku sekolah belum pernah ada wanita yang berani menyapaku atau bertanya,kenapa kamu berani sekali dan aku lihat kamu itu orangnya pendiam dan ngga suka banyak ngomong" Kataku padanya "Aku tau yang kamu rasakan,aku tau kamu sedang sedih saat itu dan aku tahu kamu sedang butuh seseorang di sisi kamu untuk menghiburmu,dan saat ak bertanya kamu mengapa merenung dan ternyata semua cerita kamu sama seperti yang pernah aku alami,dan saat itu aku benar-benar sendiri dan tidak ada orang yang menemaniku dan saat aku melihatmu aku tidak mau apa yang aku rasakan dahulu kamu rasakan" Jawabnya padaku, Aku berpikir kembali dia bilang dia pernah merasakan apa yang aku rasakan, lalu aku bertanya padanya "Memang apa yang pernah kamu rasakan la?" "Aku juga kehilangan sosok ayahku dulu saat pertama aku masuk sekolah,jadi semua yang kamu rasakan aku pernah rasakan" jawabnya sambil tersenyum "Apa ? aku ngga salah denger la?" Tanyaku "Beneran wan kenapa mesti bohong kalo kamu ngga percaya tanya saja ibuku" Jawabnya, akupun tertunduk dan merasa betapa lemahnya aku karena melihat lala yang masih tegar walau dia sudah kehilangan orang tuanya "Sudah lupakan kan kataku juga semua itu hanya tinggal kenangan dan bukan untuk di ungkit,sekarang sudah berbeda dan dahulu itu tidak bisa di kembalikan lagi,terenyumlah karena matahari butuh senyumanmu agar terangnya tidak meredup" Katanya padaku, akupun membalas dengan senyuman dan merasa terispirasi darinya yang tegar dan kuat lalu akupun memegang tangannya dan berkata "Aku sayang sama kamu,aku suka sama kamu la dari pertama kamu bertanya,perasaan ini benar-benar dari hati dan tidak ada perantara atau rasa yang mengaitkan perasaanku padamu la,kammu maukan jadi pacar aku?" serontak aku melihat lala kaget dan menjawab "Kamu beneran sayang sama aku? dan jika ia kenapa tidak ridwan?" "Kamu terima aku la?" kataku ,dan iapun mengangguk dan berkata "Iah Ridwan aku terima kamu sebagai pacar aku" sambil tersenyum,Betapa indahnya hati ini setelah dia menerimaku sebagai pacarku dan singkat cerita semuanya begitu indah hari-hari kami lewati tidak bisa di ceritakan karena indahnya sampai-sampai aku tidak bisa berkata,selama 3 tahun sudah kami lewati semuanya berdua saat kelulusan kami di SMP dan kami melanjutkan ke tingkat SMK bersama dan dalam satu sekolah dan saat kami menginjak kelas 2SMK aku minta ke ayahku untuk bertunangan dengan lala dan Orangtua lalapun setuju akan permintaanku,sekarang umurku 17 Tahun dan sekarang aku duduk di kelas 3 SMK di kota tasikmalaya,kami masih bersama dan alangkah bahagianya hari-hariku bersama lala dan kami sudah membuat Planing untuk kedepannya setelah kami lulus SMK dan menunggu 1 tahun untuk berehat karena mau mengenalkan keluargaku ke keluarga lala supaya lebih dekat lagi,dan jika sudah cukup menurutku maka saat itu aku akan mempersunting/Menikahi Lala .
"Aku Terjerat dalam kelamnya kegelapan dalam diri sendiri
Tersesat bagai di hutan yang tak berpenghuni
Aku hanya bisa menangis dan menundukan kepalaku
Karena aku tidak bisa membangunkan ragaku lagi
Saat ingatku aku selalu berdoa padamu tuhan
Apa aku harus seperti ini selamanya?
Akupun tidak mau terjerat dalam rantai kepedihan
Menerangkan kembali lampu kehidupan yang redup
Hingga saatnya kau kirimkan mentari
Yang semula aku acuhkan karena merasa terpuruk
Tetapi dia selalu mencoba menerangiku lewati indra
Meresapkan kedalam Nadi dan dada
Saatnya aku sadar dan melihat cahaya dari mentari itu
Dia tersemnyum lembut dan menyapaku juga merangkul
Tersadar dia sudah merubah hidupku
Sampai saat ini saat di dekatnya aku merasa tenang dan damai
Terimakasih tuhan atas segala yang kau berikan
Terhanya dugaku semuanya salah atas semua rencanamu
Terasa indah sekarang saat kauhadirkan mentari itu pada hidupku
Tampa sadarku aku berubah dari hitamnya gelap menjadi terangnya cahaya"
( Ingatlah kawan,semua yang kamu rasakan sekarang yang membuat rasa sakit dalam hatimu bergejolak itu hapus mulai dari sekarang,Karena perasaan itu hanya akan membunuh semua rasa kasih dalam hatimu dan semua itu akan menutup rasa sayang yang tertanam di hatimu,jangan melihat ke belakang kawan,lihatlah ke depan karena di depan adalah cahaya yang bisa kamu raih dan bisa membuatmu lebih semangat dan bisa melupakan masalalumu yang kelam,Ingat hidup itu cuma 1x dan jgn kamu sia-siakan semua itu,berbuat baiklah dan buatlah orang yang berada di sekitarmu tersenyum dan bahagia sebelum merea meninggalkanmu,Jika kamu bisa maka semua rasa sayang akan tumbuh dari mereka dan mengindahkan hatimu dan maka tersenyumlah selalu positif dan kejarlah cita-citamu).
Terimakasih~
Keesokan harinya aku bergegas pergi ke sekolah karena hari ini adalah hari pertama aku ujian akhir semester,saking semangatnya aku datang paling pertama dari teman-temanku.
Senin...Selasa...rabu...kamis,jumat dan ahh....sekarang hari sabtu,hari terakhir aku menjalankan ujian semester di sekolah dan aku jalani ujian terakhir ini dengan rasa semangat tinggi karena semua pelajarannya adalah pelajaran yang menurut teman-teman itu pelajaran yang sulit dan alhamdulillah semuanya beres dengan lancar.Lalu akupun pulang dari sekolahku dan saat tiba di rumah ibuku sudah ada sedang duduk dan nonton TV aku kaget dan rasanya tidak percaya,lalu aku menyapa ibuku "Asalamualaikum bu" ucapku sambil mencium tangan ibuku "Waalaikum salam wan" jawab ibuku sambil tertunduk sedih "Ibu kenapa?" Tanyaku " tidak kenapa-kenapa nak" Jawab ibuku "Ridwan mau ganti baju dulu ya bu" Ucapku "Iyah dan jangan lupa makan" Jawab ibuku, Lalu aku bergegas pergi ke kamar untuk mengganti pakaian dan beranjak ke dapur untuk makan.Malamnya ibupun berkata padaku "Ridwan kelas 2 SMPnya di terusin lagi di bandung ya" "Loh kenapa gitu bu?" Tanyaku "Tidak apa-apa nak ibu hanya ingin kita bisa berkumpul lagi satu keluarga" Jawab ibuku "Kalo itu kemauan ibu dan ayah juga ridwan maum-mau saja bu" Jawabku dan ibuku hanya tersenyum dan tidak menjawab apa-apa.Malampun mulai larut setelah aku dan ibuku menonton TV dan hanya mengobrol sebentar lalu kamipun pergi ke kamar masing-masing untuk tidur.
Keesokan harinya ibupun pamit kembali untuk pulang dahulu ke bandung "Ibu ke bandung dulu yah nak" Kata ibuku "Kenapa ibu ke bandung lagi dan bukannya nanti ke bandungnya sama ridwan?" Tanyaku "Ibu hanya mau ke tempat kerja ibu dulu untuk membawa berkas-berkas yang ketinggalan" Jawab ibuku "Yasudah memang ibu mau pulang lagi kesini kapan?" Tanyaku lagi "Paling hari kamis atau sabtu ya nak" Jawab ibuku "Ohh ia bu hati-hati ya bu di jalannya" ucapku "Ia nak terimakasih ya,doakan ibu" Jawab ibuku sambil tersenyum dan aku melihat wajahnya pucat seperti orang yang sakit,aku hanya bisa berdoa agar ibuku di selamatkan di perjalanan.dan akupun masuk kembali ke rumah karena saat itu sekolah di liburkan karena guru-guru sedang menilai hasil ujian murid-muridnya kemarin.Lalu aku bergegas masuk ke kamar dan bermain komputer,tak lama akupun merasa lelah dan inginm berbaring sebentar agar badanku relax dan segar.singkat cerita akupun terbangun dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi supaya terasa segar pada sore itu,setelah beres mandi akupun langsung ganti baju dan inginnya menonton TV mungkin aku jarang untuk main keluar rumah atau ke tempat-tempat lain karena aku orang yang kurang bergaul sejak kecil,saat aku ke ruang keluarga untuk menonton TV aku melihat nenekku tersedu menangis,akupun langsung mendekatinya dan bertanya "Nek ... nenek kenapa menangis?" lalu nenekku memelukku dan berkata "Inalillahi ridwan ibu kamu" dan terus memeluku erat,akupun bertanya dalam hati dan perasaanku tidak enak semenjak ibuku tadi pamit dan akupun bertanya sekali lagi kepada nenekku "Memang ada apa dengan ibuku nek?" sambil menatap wajahnya "Ibumu mengalami kecelakaan di tol cu,mobilnya terguling dan nyawa ibumu tidak bisa di selamatkan" serontak aku kaget dan aku merasa dadaku tertusuk pisau,sedih dan menangis juga bertanya "Ya allah mengapa ini terjadi? apa salah ibuku? mengapa kau ambil dia? menmgapa teganya kau melakukan hal seperti itu?" akupun berlali ke kamarku dan terus mengurung diri di kamar sambil menangis dan entah apa yang terjadi lagi padaku saat itu.
Sadarku keesokan harinya sudah ada ayahku menjemputku untuk mengajakku ke pemakaman ibuku,dalam perjalanan aku hanya bisa melamun sepanjang perjalanan dan kenapa aku harus kehilangan ibuku yang sangat dekat dan sangat aku sayangi,mengapa...mengapa ya tuhan? saat sampai di pemakaman ayahku berkata "Yang sabar ya nak,jangan bersedih,sedahlah hapus air matamu karena semua ini sudah jadi takdir dari tuhan" sambil mengusap kepalaku dan tersenyum.
Singkat cerita semua itu membuatku down dan merasa tidak semangat lagi akan hidup,selama 1 tahun aku terpuruk dalam kegelapan dan penyesalanku dan singkat cerita ada seseorang yang mendekatiku pada saat itu aku tidak pernah terlalu dekt dengan teman-temanku di sekolah dan diapun sama sepertiku yang pendiam dan tidak pernah banyak tingkah,dia datang dan bertanya "Kamu kenapa ridwan?" "Aku tidak apa-apa lala" jawabku,namanya mila dan biasanya teman-teman memanggilnya lala "Kamu ngga biasanya sedih seperti itu" ucapnya lalu akupun bercerita panjang tentang apa yang aku alami,dan tak terasa lama sudah aku bercerita sambil kami berjalan di taman di depan sekolah dan akupun pamit pulang padanya "Aku pulang dulu ya lala,makasih udah mau jadi temen curhatku" kataku sambil tersenyum "Sama-sama ridwan,kamu jangan sedih terus dan kamu harus selalu tersenyum bangkit dan lupakanlah masalalu karena di setiap perjumpaan pasti ada perpisahan" ucapnya "Terimakasih banyak karena kamu udah ada buat aku saat aku sedih" kataku " sudah pulang dulu ini sudah mulai sore" ucapnya sambil tersenyum kepadaku "Iah kamu juga pulang dan hati-hati di jalan" lalu kamipun berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing dan saat di perjalanan pulang aku berpikir kenapa saat cerita dan bersama temanku lala rasanya hati dan penat ini seperti lepas dan terbebas.selama 3 minggu kedepannya aku selalu bertemu dengannya dan dia selalu bercerita hal-hal yang membuatku senang dan bisa tersenyum lalu saat minggu ke 4 aku mengajaknya bermain ke suatu pegunungan yang pernah aku sinmggahi bersama ibu dan ayahku dahulu,akupun bercerita kepadanya "Dulu aku pernah kesini bersama ayah dan alm. ibuku,disini kami berkemah dan saat malamnya kami sempat membuat api unggun tetapi tidak bisa menyala karena kayunya yang basah dan ayah terus saja memaksakan supaya kayu itu agar tetap menyala,dan ibuku tertawa saat itu memory yang sangat indah" Singkat ceritaku padanya "Sudahlah itu kan hanya masalalu yang bisa membuak kamu kembali lagi mengingat akan indahnya cerita bersama alm. ibumu dan sekarang kamu sudah bisa melewatinya dan lagipula disini kan ada aku" Jawabnya sambil tersenyum "Oh ia kenapa aku harus mengingat masalalu yang bisa membuatku bersedih lagi ya" ujarku "Ia makanya sekarang kamu harus selalu riang dan ceria jadikanlah semua yang telah berlalu itu adalah sebuah kenangan yang menjadi motipasi hidup kamu" Jawabnya, aku merasa hati ini berbeda saat dia berada di sampingku,dan akupun menatap wajahnya dan serontak aku memegang tangannya dan bertanya "La kenapa saat kamu ada di sisi aku aku bisa lupakan semua kenangan pedih yang pernah menimpahku? "Memang kamu merasakan begitu?" tanya dia padaku "Iah kenapa setiap hari aku bertanya dan kamu terus selalu ada di pikiran aku dan menggantikan semua rasa sakit yang pernah aku rasakan,apa kamu obat kaya yang di jual di apotek? Ucapku sambil bercanda "Hahaha kamu ini ada-ada saja ridwan, nah gitu dong aku pengen lihat kamu ceria dan ngga sedih lagi" Ucapnya sambil tertawa "Ihh serius" Ucapku "Serius apanya?" tanya nya,akupun keceplosan berkata padanya "Aku suka sama kamu la...Ehh" lalu dia tersenyum dan berkata "Apa yang kamu suka dari aku wan?" tanya nya "Kamu seperti ibuku,semua kata-katanya,sifatnya dan senyumya" ujarku "Kalau kamu suka aku karena hanya untuk di samakan dengan ibu kamu aku tidak menerimanya" Katanya "Kenapa?" tanyaku "Karena jika kamu menganggapku begitu aku hanya akan di jadikanmu dan di anggapmu hanya sebagai obat,jika kamu suka sama aku sukailah aku dari hatimu" Jawabnya sambil tersenyum,tidak terasa hari sudah sore dan akupun mengajaknya untuk lekas pulang karena takut kemalaman di jalan.Sesampainya di rumah aku bertanya pada diriku lewat cermin "Kenapa aku seperti ini? kenapa dia bilang begitu padaku? apa aku salah berkata? " selalu terbayang kata-kata tanya itu dalam benakku
selama 2 Bulan sudah aku mengenal lala dan selama itu aku sudah bisa melupakan tentang masalaluku yang pernah membuatku sakit hati,sekarang ayahku masih bekerja di daetah jawa tengah dan sekarang aku beranjak di kelas 3 SMP aku yang sudah lumayan tumbuh dewasa dan bisa berpikir dan memilih hidupku sendiri juga bisa melupakan masalaluku yang pedih karena harus kehilangan ibuku tercinta yang dulu kurang berada di dekatku,terimakasih ku pada allah, nenekku dan ayahku karena sudah membuat aku bangkit aku sangat bahagia bisa berada di sisi mereka.
dan singkat cerita pada hari kamis saat itu hujan gerimis dan aku bermain ke rumah lala aku berusaha mengetuk pintu rumahnya "Asalamualaikum" berulang kali aku mengucap salam dan ada yang membukakan pintu damn ternyata itu adalah ibunya dan bertanya "Mau ke siapa ade?" tanya ibu lala "Nama saya ridwan bu mau bertemu lala " jawabku "Oh ini de ridwan yang suka lala ceritain ke ibu itu,ia silahkan masuk lala lagi ada di atas di kamarnya ke atas aja ya nak ridwan nanti ibu siapkan minum dulu ya" kata ibu lala " Oh ia bu" jawabku sambil tersenyum,lalu aku bergegas ke kamarmnya yang berada di lantai 2 saat itu dia sedang menulis cerita yang dia karang sendiri aku mengagetkannya "Hayo lagi apa" ucapku sambil mengagetkannya "Ih dasar ridwan ngga ada kerjaan" jawabnya sambil tersenyum "Kamu lagi apa lala?" Tanyaku "Lagi coba buat ngarang cerita aja" jawabnya sambil menutup bukunya "Kenapa kamu udahan nulisnya? terusin aja la" ujarku "Ngga ah malu sama kamu trus tulisan aku jelek lagi hehe,oh ia kamu ada apa tumben ke rumah?" Tanya dia padaku "Aku udah ngerti tentang apa yag kamu bicarakan ke aku saat kita bermain ke pegunungan la,sekarang aku mengerti rasa sayang yang tulus itu gimana, aku bilang begini karena aku merasakan ada yang beda darimu la, selama aku sekolah belum pernah ada wanita yang berani menyapaku atau bertanya,kenapa kamu berani sekali dan aku lihat kamu itu orangnya pendiam dan ngga suka banyak ngomong" Kataku padanya "Aku tau yang kamu rasakan,aku tau kamu sedang sedih saat itu dan aku tahu kamu sedang butuh seseorang di sisi kamu untuk menghiburmu,dan saat ak bertanya kamu mengapa merenung dan ternyata semua cerita kamu sama seperti yang pernah aku alami,dan saat itu aku benar-benar sendiri dan tidak ada orang yang menemaniku dan saat aku melihatmu aku tidak mau apa yang aku rasakan dahulu kamu rasakan" Jawabnya padaku, Aku berpikir kembali dia bilang dia pernah merasakan apa yang aku rasakan, lalu aku bertanya padanya "Memang apa yang pernah kamu rasakan la?" "Aku juga kehilangan sosok ayahku dulu saat pertama aku masuk sekolah,jadi semua yang kamu rasakan aku pernah rasakan" jawabnya sambil tersenyum "Apa ? aku ngga salah denger la?" Tanyaku "Beneran wan kenapa mesti bohong kalo kamu ngga percaya tanya saja ibuku" Jawabnya, akupun tertunduk dan merasa betapa lemahnya aku karena melihat lala yang masih tegar walau dia sudah kehilangan orang tuanya "Sudah lupakan kan kataku juga semua itu hanya tinggal kenangan dan bukan untuk di ungkit,sekarang sudah berbeda dan dahulu itu tidak bisa di kembalikan lagi,terenyumlah karena matahari butuh senyumanmu agar terangnya tidak meredup" Katanya padaku, akupun membalas dengan senyuman dan merasa terispirasi darinya yang tegar dan kuat lalu akupun memegang tangannya dan berkata "Aku sayang sama kamu,aku suka sama kamu la dari pertama kamu bertanya,perasaan ini benar-benar dari hati dan tidak ada perantara atau rasa yang mengaitkan perasaanku padamu la,kammu maukan jadi pacar aku?" serontak aku melihat lala kaget dan menjawab "Kamu beneran sayang sama aku? dan jika ia kenapa tidak ridwan?" "Kamu terima aku la?" kataku ,dan iapun mengangguk dan berkata "Iah Ridwan aku terima kamu sebagai pacar aku" sambil tersenyum,Betapa indahnya hati ini setelah dia menerimaku sebagai pacarku dan singkat cerita semuanya begitu indah hari-hari kami lewati tidak bisa di ceritakan karena indahnya sampai-sampai aku tidak bisa berkata,selama 3 tahun sudah kami lewati semuanya berdua saat kelulusan kami di SMP dan kami melanjutkan ke tingkat SMK bersama dan dalam satu sekolah dan saat kami menginjak kelas 2SMK aku minta ke ayahku untuk bertunangan dengan lala dan Orangtua lalapun setuju akan permintaanku,sekarang umurku 17 Tahun dan sekarang aku duduk di kelas 3 SMK di kota tasikmalaya,kami masih bersama dan alangkah bahagianya hari-hariku bersama lala dan kami sudah membuat Planing untuk kedepannya setelah kami lulus SMK dan menunggu 1 tahun untuk berehat karena mau mengenalkan keluargaku ke keluarga lala supaya lebih dekat lagi,dan jika sudah cukup menurutku maka saat itu aku akan mempersunting/Menikahi Lala .
"Aku Terjerat dalam kelamnya kegelapan dalam diri sendiri
Tersesat bagai di hutan yang tak berpenghuni
Aku hanya bisa menangis dan menundukan kepalaku
Karena aku tidak bisa membangunkan ragaku lagi
Saat ingatku aku selalu berdoa padamu tuhan
Apa aku harus seperti ini selamanya?
Akupun tidak mau terjerat dalam rantai kepedihan
Menerangkan kembali lampu kehidupan yang redup
Hingga saatnya kau kirimkan mentari
Yang semula aku acuhkan karena merasa terpuruk
Tetapi dia selalu mencoba menerangiku lewati indra
Meresapkan kedalam Nadi dan dada
Saatnya aku sadar dan melihat cahaya dari mentari itu
Dia tersemnyum lembut dan menyapaku juga merangkul
Tersadar dia sudah merubah hidupku
Sampai saat ini saat di dekatnya aku merasa tenang dan damai
Terimakasih tuhan atas segala yang kau berikan
Terhanya dugaku semuanya salah atas semua rencanamu
Terasa indah sekarang saat kauhadirkan mentari itu pada hidupku
Tampa sadarku aku berubah dari hitamnya gelap menjadi terangnya cahaya"
( Ingatlah kawan,semua yang kamu rasakan sekarang yang membuat rasa sakit dalam hatimu bergejolak itu hapus mulai dari sekarang,Karena perasaan itu hanya akan membunuh semua rasa kasih dalam hatimu dan semua itu akan menutup rasa sayang yang tertanam di hatimu,jangan melihat ke belakang kawan,lihatlah ke depan karena di depan adalah cahaya yang bisa kamu raih dan bisa membuatmu lebih semangat dan bisa melupakan masalalumu yang kelam,Ingat hidup itu cuma 1x dan jgn kamu sia-siakan semua itu,berbuat baiklah dan buatlah orang yang berada di sekitarmu tersenyum dan bahagia sebelum merea meninggalkanmu,Jika kamu bisa maka semua rasa sayang akan tumbuh dari mereka dan mengindahkan hatimu dan maka tersenyumlah selalu positif dan kejarlah cita-citamu).
Terimakasih~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar